Warnai Bumiku
Bumi kita ini sudah semakin sakit,
Kawan. Awan-awan dan kerak bumi tak lagi bersahabat. Panas dan hujan
jatuh tak menentu. Tak lagi mengikuti almanak yang telah ditetapkan
selama ribuan masa. Mengapa? Mungkin karena manusia semakin pandai,
teknologi semakin melesat, atau justru bumi semakin renta? Entahlah.
Yang kutahu hanya bencana yang menggila.
Air bah menggulung pemukiman, gemunung sekarat memuntahkan isi perutnya,
kemarau panjang atau hujan tak berjeda, gedung tinggi bermunculan di
mana-mana. Lahan hijau semakin sempit. Kekayaan dari perut bumi semakin
terkuras meninggalkan luka-luka tak terobati. Dan hutanku semakin habis
Tak adalah yang bisa kita lakukan? Tentu
ada, Kawan! Bumi kita hanya kurang sehat. Setelah penyejuk dan hijau
dedaunan semakin tak terlihat, ada sedikit langkah yang dapat kita
lakukan. Warnai
sekitarmu! Hijaukan lingkunganmu! Jika setiap orang mau melakukan, maka
bumi kita kan pulih. Biarlah dia semakin tua namun tidak lemah dan
menderita.
Mulailah dari diri kita, Kawan. Dari rumah kita. Semoga lestarilah bumiku dengan segala hijau dan warnanya.
Percayalah, sekecil apapun langkah kita,
itu akan memperpanjang umur bumi. Dan tentu saja memperpanjang
kelangsungan hidup anak cucu kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar