INILAH.COM, London – Musim kemarau yang saat ini sedang melanda Inggris, diperkirakan berlangsung hingga lepas Natal 2012.
Lembaga lingkungan hidup Inggris menyatakan, seperti diberitakan Antara, hal ini disebabkan hujan pada musim semi dan musim panas diperkirakan tak mungkin menaikkan permukaan air yang rendah.
Di negara yang biasanya lembab dan gerimis ini, kemarau sudah diumumkan di 17 distrik di Inggris tengah dan tenggara. Setelah dua musim dingin mengeringkan air sungai dan membuat air tanah menyusut.
Meskipun pasokan air di daerah itu tampaknya takkan terpengaruh, kurangnya hujan mulai berdampak pada lingkungan hidup dan petani, menimbulkan masalah bagi margasatwa, tanah basah dan produksi pertanian.
“Kemarau mungkin berlangsung lama, hingga Natal dan mungkin sesudahnya. Kami bekerjasama dengan pengusaha, petani dan perusahaan air guna membuat rencana menanggulangi kemarau panjang,” kata kepala sumber daya air di Lembaga Lingkungan Hidup,Trevor Bishop .
Bishop mendesak masyarakat Inggris untuk memelihara pasokan air. Dampak dari perubahan iklim pada pola curah hujan sulit diramalkan. Meski bisa saja berarti curah hujan lebih tinggi pada musim panas dan kondisi basah yang lebih lama pada musim dingin.
Namun Jerman, Italia, Slovenia dan negara lain di Eropa menerima curah hujan tahunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Inggris.
Lembaga lingkungan hidup Inggris menyatakan, seperti diberitakan Antara, hal ini disebabkan hujan pada musim semi dan musim panas diperkirakan tak mungkin menaikkan permukaan air yang rendah.
Di negara yang biasanya lembab dan gerimis ini, kemarau sudah diumumkan di 17 distrik di Inggris tengah dan tenggara. Setelah dua musim dingin mengeringkan air sungai dan membuat air tanah menyusut.
Meskipun pasokan air di daerah itu tampaknya takkan terpengaruh, kurangnya hujan mulai berdampak pada lingkungan hidup dan petani, menimbulkan masalah bagi margasatwa, tanah basah dan produksi pertanian.
“Kemarau mungkin berlangsung lama, hingga Natal dan mungkin sesudahnya. Kami bekerjasama dengan pengusaha, petani dan perusahaan air guna membuat rencana menanggulangi kemarau panjang,” kata kepala sumber daya air di Lembaga Lingkungan Hidup,Trevor Bishop .
Bishop mendesak masyarakat Inggris untuk memelihara pasokan air. Dampak dari perubahan iklim pada pola curah hujan sulit diramalkan. Meski bisa saja berarti curah hujan lebih tinggi pada musim panas dan kondisi basah yang lebih lama pada musim dingin.
Namun Jerman, Italia, Slovenia dan negara lain di Eropa menerima curah hujan tahunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar